Rusia Masih Bersiap Kirim Su-35 ke China

Sputniknews

Rusia belum memberikan batch pertama dari jet tempur multirole Su-35 ke China sesuai dengan kesepakatan. Pengerjaan pesawat itu masih dilakukan dan diharapkan akan bisa dikirim sesuai jadwal yang disepakati.

Direktur Layanan Federal Rusia untuk kerjasama teknis militer Alexander Fomin, mengatakan pekerjaan masih terus dilakukan.

“Belum [dikirim], tapi pekerjaan  terus dilakukan sesuai dengan kontrak,” kata Fomin kepada wartawan sebagaimana dilaporkan Sputniknews Sabtu 19 November 2016.

Su-35 adalah pesawat generasi 4 ++ yang menggunakan teknologi generasi kelima. Pesawat  dirancang oleh Sukhoi Aviation Holding Company, yang nerupakan bagian dari  United Aircraft Corporation.

Jet tempur yang disebut  NATO sebgai Flanker-E ini adalah versi upgrade dari Su-27 multirole fighter. Pesawat pertama kali diperkenalkan kepada khalayak asing di Paris Air Show tahun 2013.

Rusia dan China menandatangani kontrak pengiriman  24  Su-35  yang diperkirakan bernilai US$ 2 miliar, pada tahun 2015.

Sebelumnya muncul laporan Rusia dan China bahkan belum bersepakat tentang pengiriman jet tempur canggih ini.

Pensiunan Letnan Jenderal Evgeny Buzhinsky yang sekarang menjadi  Ketua Dewan Eksekutif PIR Center Rusia menyatakan sebetulnya kesepakatan itu belum terjadi.

Rusia belum secara resmi menandatangani kontrak untuk menjual  Su-35S Flanker-E  ke China dan  Moskow pada prinsipnya hanya setuju untuk menjual senjata-senjata canggih ke China.

“Pertama-tama, mari kita menjadi akurat. Kami belum menjualnyatidak, “kata Evgeny Buzhinsky  dalam acara makan siang  di Center for the National Interest Selasa 15 November 2016. “Kami berada di proses negosiasi yang sangat-sangat sulit  terkait masalah ini. ”

Rusia dan China pada prinsipnya telah  membuat keputusan atas penjualan, tetapi penawaran belum final. Namun,  kepemimpinan Kremlin dan China  telah menandatangani perjanjian untuk melindungi kekayaan intelektual yang diharapkan Moskow bisa mencegah Beijing dari mencuri teknologinya.

“Kami menandatangani perlindungan perjanjian kekayaan intelektual, yang merupakan prasyarat untuk penyediaan Su-35,” kata Buzhinsky.

Tapi Rusia sangat menyadari bahwa kesepakatan dengan China untuk melindungi kekayaan intelektualnya mungkin tidak akan berarti. Buzhinsky mengatakan bahwa Rusia tidak akan menyerahkan permata  teknologi ke China tanpa mengambil tindakan pencegahan.

Versi Su-35 untuk China tidak akan sama dengan yang digunakan oleh Angkatan Udara Rusia. “Kami memiliki versi ekspor dan versi untuk digunakan sendiri,” kata Buzhinsky. “China sangat baik dalam hal  menyalin segala macam hal.”