Bukan Siluman Tetapi Typhoon Takkan Tersingkir Begitu Saja

typhoonDi Eropa, Jerman, Spanyol, Italia, Austria, dan Inggris telah membeli Typhoon. Dari jumlah tersebut, hanya Austria yang merupakan negara di luar konsorsium. Typhoon relative cukup mudah untuk mencari pelanggan di luar Eropa.

Tetapi berbagai tawaran untuk menjual pesawat ini ke Asia, Timur Tengah, dan Amerika Latin telah gagal, karena pesawat harus menghadapi pengetatan anggaran pertahanan dan persaingan ketat dari F-35, Gripen, Rafale, dan seri tak berujung dari varian Su-27

Typhoon harus tunduk pada pembatasan ITAR (International Traffic in Arms Regulations) karena mengandung sejumlah unsure teknologi AS. Namun, pesawat telah melihat keberhasilan terutama di Timur Tengah, di mana ia sudah terbang di Angkatan Udara Arab Saudi. Oman dan Kuwait juga telah diatur untuk pembelian Typhoon, dan Eurofighter terus mengejar tawaran dengan negara-negara Timur Tengah lainnya.

Nasib Typhoon di Eropa juga tidak jelas karena ketatnya persaingan. Prancis, dengan industri penerbangan sendiri dan persyaratan khusus sendiri (termasuk beroperasi di kapal induk) dan Swedia yang telah menghasilkan jet tempur sendiri, yang terus bersaing dengan Typhoon untuk kontrak ekspor.

F-35 telah datang untuk mendominasi rencana akuisisi tempur dari negara-negara Eropa hingga menghisap uang dan perhatian dari Typhoon.

Namun, untuk sebuah pesawat yang dirancang secara efektif secara multinasional, Eurofighter telah melakukan layanan dengan baik, dan telah memenangkan reputasi yang sangat baik. Pesawat ini akan terus melayani pesawat tempur generasi keempat dan kelima untuk menyediakan jembatan dan menawarkan kemampuan sebuah negara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.