Uni Eropa-ASEAN Tingkatkan Standar Keamanan Penerbangan Internasional

    Tabrak Burung, Sensor AOA Pesawat Garuda Copot & Terpaksa Divert

    Uni Eropa (UE) bersama dengan ASEAN yang tergabung dalam Proyek Integrasi Transportasi Udara ASEAN (AATIP) bekerja sama dalam meningkatkan standar keamanan terkait penerbangan internasional.

    “Salah satu kerja sama yang telah dimulai dan sedang ditingkatkan pengembangannya adalah mengenai transportasi udara di kawasan penerbangan internasional antara kawasan ASEAN dan Uni Eropa,” kata Kepala Kerja Sama Delegasi Uni Eropa Franck Viault di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Rabu 14 September 2016.

    Program dari AATIP menargetkan komunikasi yang terpusat pada pasar penerbangan, kemudian keterkaitan dengan hukum ekonomi dan pasar, kemudian standar keamanan penerbangan internasional.

    Dalam hal ini Uni Eropa mendukung serta memberikan sponsor dalam pengembangan sistem monitor, regulasi, kemampuan dan pengembangan standar keamanan.

    Kemudian Uni Eropa juga membantu mengembangkan perangkat penghubung penerbangan dan juga memberikan sertifikat standar perizinan.

    Selain itu, tidak kalah penting adalah peningkatan kemampuan mengelola lalu lintas udara secara terpadu. Pendekatan secara regional untuk pengembangan koordinat yang mampu berkolaborasi sedang diterapkan di seluruh jalur penerbangan.

    Sektor non-teknis mendapat perhatian khusus sebagai pelengkap dari sistem keamanan penerbangan, seperti kemampuan pengambilan keputusan bersama terkait jalur penerbangan, selanjutnya juga memperbarui teknologi yang menunjang sistem navigasi akan dibantu diperbarui oleh Uni Eropa.

    Semua program tersebut direncanakan selesai pada tahun 2016. Untuk mewujudkan semua rencana tersebut Uni Eropa (EU) meluncurkan edisi perdana EU-ASEAN “blue book” yang memberikan gambaran tentang kerja sama pembangunan ASEAN dengan Uni Eropa dan negara anggotanya.

    Laporan pembangunan (blue book) pertama ini dikhususkan untuk menyoroti berbagai contoh sukses kerja sama Uni Eropa dan ASEAN beberapa diantaranya pembangunan di Indonesia. Pendanaan Uni Eropa untuk program kerja sama pembangunan di kawasan ASEAN selama 2014-2020 mencapai 196 juta euro.

    Jumlah ini di luar kerja sama bilateral Uni Eropa dengan masing-masing negara ASEAN (kerja sama bilateral mencapai total lebih dari 2 milyar euro dalam bentuk hibah) dan juga bantuan Iangsung dari para negara anggota Uni Eropa ke ASEAN maupun ke masing-masing negara anggota ASEAN.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.