Bincang-Bincang Lebih Dekat dengan Blogger Pramugalau Radinna Nandakita

Bincang Lebih Dekat dengan Blogger Pramugalau Radinna Nandakita, Radinna Nandakita

Pernah dengar nama Radinna Nandakita? Para Flight Attendant (FA) wannabes pastinya sudah pernah mendengar nama ini. Kalau pun belum, pastinya sudah pernah kesasar ke blog pramugari galau (pramugalau) saat mencari informasi seputar dunia pramugari. Apalagi blog ini ditulis Radinna dengan bahasa populer yang mengalir lancar sehingga enak dilahap. Membaca blog Radinna, dijamin serasa diajak ngobrol semalaman oleh seorang sahabat lama yang datang bercerita.

Ya, nama Radinna Nandakita memang cukup populer di kalangan netizen yang tertarik dunia flight attendant. Tapi ternyata nama asli penulis blog pramugalau, Ketut Radinna Wikantari, justru tak sepopuler nama pena Dinna, demikian wanita kelahiran 23 tahun silam ini akrab disapa.

Hasil pencarian untuk nama Ketut Radinna Wikantari di mesin pencari Google, hanya muncul kurang dari 50 hasil pencarian. Adapun untuk nama Radinna Nandakita, muncul lebih dari 4.000 hasil pencarian. Sebagian besar merujuk pada Radinna Wikantari dan blog pramugalaunya.

Blog pramugalau memang telah membuat Dinna populer. Tak hanya di kalangan FA wannabes, tapi juga di kalangan pramugari yang sudah senior sekalipun.

Mantan pramugari Lion Group yang menikahi salah satu pilot di airlines yang sama itu, kini sedang mempersiapkan sebuah buku komedi. Flightzona beberapa waktu lalu sempat mewawancarai Dinna via surel. Simak petikan wawancara kami dengan Dinna berikut ini:

Kamu ternyata cukup populer di kalangan mugari Indonesia, terutama di Lion Group. Bahkan blogmu di pemeringkat Alexa punya peringkat 5,784,516 (global rank). Malah pada Maret lalu, sempat naik di peringkat 3,156,879, padahal isinya tak pernah lagi kamu update. Kenapa kamu berhenti mengupdate tulisan di blogmu itu? Enggak merasa sayang?

Wow, it really surprise me how you guys have a research about me and my blog!
Kalau boleh jujur sebenarnya SAYANG BANGET. Tanpa blog pramugalau, mungkin aku ga bakal setenar ini. Punya lebih dari 6.000 follower di instagram, padahal fotoku jarang mejeng di account-account kumpulan pramugari di social media. Jadi bisa dibilang para follower-ku mostly pembaca blog pramugalau. Bukan laki-laki hidung belang yang hobi nge-follow semua akun medsos pramugari.

Blog itu ngasih aku kesempatan untuk mendapat kontrak penerbitan dari Bukune, yang dua tahun kemudian akhirnya harus saya batalkan, ngasih aku banyak temen baru, dan tentunya yang paling penting, blog pramugalau adalah cara aku membagi pengalaman secara global. Ada yang tanya-tanya tentang pramugari? Tinggal kasih link ke blog aku, selesai urusan. Semua lengkap di sana. Aku bisa sedikit membantu para FA wannabes tanpa harus satu-persatu memberi penjelasan ke mereka.

Tapi seiring waktu, aku punya skala prioritas yang menggeser posisi blog pramugalau. Anak. Setelah resmi menjadi seorang ibu, bisa dibilang waktu luang untuk meng-update blog itu nyaris enggak ada. Akhirnya aktivitas menulis mulai beralih, dari blog berganti ke Facebook. Lebih simple dan enggak perlu buka laptop.

Radinna-Wikantari
Setelah melahirkan anak pertamanya, Akirandari Ekananda, Dinna mulai fokus menjadi ibu hingga meninggalkan kegemarannya menulis di blog. (Intagram/Radinna Nandakita)

Memang sih, account FB aku enggak setenar blog pramugalau, jadi yang baca juga enggak seberapa banyak. But at least, I do writing. Aku engggak bisa hidup tanpa menulis, entah keseharian aku ataupun hal-hal yang menarik perhatianku. Akhir-akhir ini menulis di blog sudah bukan prioritasku lagi. Aku sih berharap nantinya makin banyak pramugari lain yang bersedia membagi pengalaman dan ceritanya melalui blog. Tapi semoga pramugarinya gak segalau aku deh yaa….

Apakah semua informasi yang kamu muat di artikel blogmu itu kisah nyata?

Well, mostly cerita real yang terjadi waktu aku masih jadi pramugari. Tapi ada beberapa kisah fiksi berupa cerbung yang terinspirasi dari cerita orang lain.

Kamu enggak risih pengalaman pribadimu dikonsumsi banyak orang dan beredar di dunia maya?

Setiap aku menulis postingan di blog pramugalau, aku selalu menimbang apa itu layak diketahui banyak orang. Jadi ya, aku enggak masalah ‘beberapa’ hal pribadiku diketahui orang lain. Tapi ya tetep ada yang harus aku keep jadi rahasia pribadi. Dan itu pastinya gak aku ceritakan di blog ataupun di socmed.

Yang seringkali bikin risih justru komentar orang-orang. Tapi ya bercerita dengan harapan orang gak berkomentar mungkin sama saja seperti berharap hidup tanpa masalah. Impossible banget. Dulu kalau ada yang komentar negatif suka bikin saya sedih, emosi, kesel. Sekarang mah saya cuekin, kalau kelewat kesel malah saya jutekin lalu saya blokir seumur hidup. Biar mereka gak kebiasaan sok jadi hakim dalam hidup orang.

Apa betul pengin aktif jadi penulis? Kenapa? Apa ada keinginan menyusul Pratiwi Hidayat, Pramugari Saudia, penulis buku Cabin Notes?

Kebetulan aku belum pernah baca buku itu. Tapi aku memang aktif menulis sejak SMP dan SMA. Waktu SMP sih rajinnya nulis artikel di mading sekolah, karena kebetulan pernah jadi ketua grup mading juga dulu. Begitu SMA, lebih suka nulis naskah karena gabung grup teater.

Kalau cita-cita jadi penulis buku beneran itu waktu awal-awalnya Raditya Dika nerbitin buku Kambing Jantan. Dia itu kayak idola aku banget, sampai-sampai naskahku pengin aku terbitin di penerbit yang sama dengan Bang Radit. Cuma waktu itu aku kesulitan menulis dengan genre komedi. Naskah teater dan film pendek aku biasanya agak berat karena banyak membahas tentang masalah sosial budaya di Bali. Begitu jadi pramugari baru bisa nemu celahnya nulis komedi. Dan harapannya sih bisa mewujudkan cita-cita aku itu, jadi penulis beneran. I mean, aku punya karya tulis yang dibukukan. Karena menggarap sebuah buku tidak semudah yang dibayangkan lho…

Kalau betul kamu pengin membuat buku, genre buku seperti apa yang pengin kamu bikin itu? 

Untuk saat ini aku lagi fokus ke komedi sih ya. Karena dulu jaman SMA tulisanku agak ‘berat’, untuk mencoba dan beradaptasi dengan genre komedi itu enggak gampang, jadi sekalinya bisa, aku mau fokus di sana dulu sampai kelar satu buku. Dan lagipula komedi itu juga menghibur aku sendiri. At least aku sih masih suka ketawa sendiri kalau baca-baca ulang tulisanku.

Kamu kan punya naskah buku siap terbit yang sudah dikirim ke penerbit, tapi karena satu lain hal tertunda-tunda. Soal apa sih isi buku yang kamu tulis itu?

Wah, ketahuan nih enggak ngikutin update terbaru dari blog aku. Soal ini sebenarnya sudah aku bahas di post berjudul Breakout. Untuk buku yang nanti mau aku terbitkan secara mandiri masih menjadi misteri ilahi.

Terakhir, tolong gambarkan diri kamu dalam lima kata saja?

TOUGH. Enggak ada kata lain yang bisa menggambarkan aku sebaik itu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.