Sriwijaya Air Ikut Ramaikan Penerbangan Tak Berjadwal Tiongkok-Indonesia

    Sriwijaya Air Group

    Maskapai Sriwijaya Air melakukan penerbangan tak berjadwal (charter) perdana dari Provinsi Guangzhou, Tiongkok menuju Medan, Sumatra Utara, Selasa (31/5/2016).

    “Penerbangan tak berjadwal tersebut akan semakin memperkuat hubungan antarmasyarakat Indonesia dan Tiongkok, mengingat penerbangan tersebut akan membawa banyak turis dari Guangzhou,” kata Konjen RI di Guangzhou Ratu Silvy Gayatri kepada Antara, di Beijing.

    Apalagi, lanjut dia, Provinsi Guangdong telah menjalin kerja sama provinsi kembar dengan Sumatera Utara.

    Pada penerbangan perdana tersebut, Sriwijaya Air membawa sekitar 80 wisatawan. Mereka akan berada di Sumatera Utara selama lima hari. “Penerbangan tak berjadwal tersebut akan dilakukan lima hari sekali,” kata Ratu Silvy.

    Ia menambahkan mereka akan tiba di Medan, lalu mengunjungi Brastagi, Simarjarunjung, Tigaras, Parapat, Samosir (Tuktuk dan Simanindo, Tongging) dan kembali ke Medan melalui Brastagi.

    Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly serta jajaran Pemprov Sumatera Utara akan menyambut kedatangan penerbangan tersebut.

    Sebelumnya dalam kunjungan ke Tiongkok, Menpar Arief Yahya mengatakan saat ini direct-flight Tiongkok ke Indonesia hanya 37%. Artinya, jika satu juta wisatawan Tiongkok ke Indonesia, hanya 370.000 melalui penerbangan langsung. Sisanya, penerbangan transit via Hong Kong, Kuala Lumpur dan Singapura. Padahal, kebanyakan wisatawan biasanya menginginkan penerbangan langsung. “Untuk mencapai target dua juta wisatawan Tiongkok, maka jumlah penerbangan langsung baik reguler maupun penerbangan tidak berjadwal harus ditambah,” kata Arief.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.