ARNESYA KARINDA: Jadi Pramugari Itu Tidak Panjang Umur

ARNESYA KARINDA: Jadi Pramugari Itu Tidak Panjang Umur

Bekerja sebagai kru kabin bisa jadi sangat menyenangkan bagi sebagian orang. Namun seseorang yang sudah siap berkarier di dunia ini, mesti sadar profesi tersebut tidak panjang umur. Mirip-mirip profesi model yang bergantung pada performa dan penampilan fisik.

Setidaknya itulah yang terbesit dalam benak Arnesya Yunis Karinda, mantan pramugari maskapai penerbangan Kalstar Aviation. “Kata orang, jadi pramugari itu enggak panjang umur. Dan memang bener, maksudnya ya enggak panjang umur kariernya. Apalagi karena wanita kan harus menikah, kodratnya hamil, mengurus anak. Sebab itu [mengurus anak] bagi aku, merupakan tanggung jawab besar sebagai seorang ibu,” kata wanita yang akrab disapa Arnes ini kepada Flightzona beberapa waktu lalu.

Wanita yang juga sering disapa Kenes ini memilih berhenti dari pekerjaan yang menyita waktu tersebut begitu ia menikah pada 2012 lalu.

ARNESYA KARINDA: Jadi Pramugari Itu Tidak Panjang Umur
Kenes dan suaminya yang seorang pilot saat sesi foto prewedding pada 2012 lalu. (Instagram/arnesyaa)

Sebetulnya, setelah menikah atau ketika punya anak sekalipun, ujar dia, seorang pramugari tetap bisa kembali bekerja sebagai FA lagi sepanjang masih memenuhi kualifikasi. Banyak contoh pramugari yang kendati sudah menikah dan punya anak, tetap menekuni karier menjadi kru kabin. Ambil contoh yang cukup tenar Pratiwi Hidayat, pramugari Saudia penulis buku Cabin Notes. Wanita kelahiran Yogyakarta itu justru merasa bangga bisa menjadi kru kabin sekaligus menjadi seorang ibu dan belakangan malah sibuk menulis.

“Tapi itu memang kembali ke pribadi dan kebutuhan masing-masing orang. Aku pilih keluar dari pekerjaan ini begitu menikah,” kata ibu muda yang mengawali karier pramugari di Kartika Airlines pada 2008 itu.

Kenes punya alasan kuat berhenti jadi pramugari setelah menikah. Apalagi sejak awal, ia dan suaminya yang seorang pilot, tak mau menunda kehamilan. Ia juga merasa tak rela jika masa perkembangan buah hati kesayangannya malah diurus oleh baby sitter. “Lima tahun pertama usia anak itu masa emas. Aku pengin mengikuti perkembangan anakku dari waktu ke waktu. Ini lebih berharga buatku,” kata wanita kelahiran Magelang 27 tahun lalu itu.

 

ARNESYA KARINDA: Jadi Pramugari Itu Tidak Panjang Umur
Kenes dan buah hatinya, Tasya. (Instagram/Arnesyaa)
ARNESYA KARINDA: Jadi Pramugari Itu Tidak Panjang Umur
Lima tahun pertama usia anak adalah masa emas. Kenes ingin mengikuti perkembangan pertumbuhan anaknya dari waktu ke waktu. (Instagram/Arnesyaa)

Hanya empat tahun berkecimpung di dunia kru kabin, Kenes sebenarnya belum merasa cukup puas. Beberapa waktu belakangan ini, dia curcol di laman facebook-nya, merindukan masa-masa saat ia memandu penumpang di angkasa. Kenapa sih kok bisa sekangen itu?

“Yang pertama pasti karena salary-nya yang di atas rata-rata. Kedua, karena suasana kerja yang menyenangkan, jauh dari kata membosankan, bertemu banyak orang setiap hari dengan berbagai karakter. Banyak suka duka yang tidak bisa dilupakan,” begitu kata Kenes.

ARNESYA KARINDA: Jadi Pramugari Itu Tidak Panjang Umur
Arnes (atas, dua dari kanan) saat menjadi pramugari di Kartika Airlines. (Instagram/Arnesyaa)

Bahkan saking enjoynya menjadi kru kabin, selama bekerja sebagai pramugari, Kenes tak pernah berpikir untuk meningkatkan karier menjadi seorang instruktur atau Chief Flight Attendant. “Jujur, aku udah sangat enjoy menjadi pramugari biasa. Saat itu bahkan tidak ada obsesi menjadi Instruktur apalagi Chief. Males kebanyakan ngantor, jam terbangnya dikit,” ujar anak pertama dari dua bersaudara ini.

ARNESYA KARINDA: Jadi Pramugari Itu Tidak Panjang Umur
Masa-masa sebelum menikah saat Kenes (dua dari kanan) menjadi FA di Kalstar Aviation. (Instagram/Arnesyaa)

Nah, bagi para flight attendant wannabes yang terobsesi merintis karier di profesi ini, pertimbangkan apa kata Kenes ini. “Setiap pekerjaan pasti ada risikonya masing-masing, termasuk FA. Kalau mau jadi FA, ya risikonya jauh dari keluarga. Itu salah satunya,” pesan wanita yang di sela-sela kesibukannya mengurus suami dan anak, masih sempat menyelesaikan kuliah S1 Ilmu Komunikasi di universitas terbuka itu.

Bagi yang bercita-cita jadi pramugari, kata dia, “Persiapkan diri secara matang. Dari segi fisik, mental, knowledge, dan kemampuan bahasa tentunya. Kalau kita sudah cukup memenuhi kriteria, itu akan sangat berpengaruh ke kepercayaan diri kita loh.”

“Dan yang terpenting, jangan mudah menyerah dan putus asa. Terus belajar dan buktikan kalau kamu bisa!” demikian kata Kenes, menyemangati berapi-api. Cocok juga sebenarnya jadi instruktur ya Bunda Kenes ini?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.