10 Hal Yang Harus Anda Ketahui Tentang Turbulensi

Dalam beberapa hari terakhir dua kasus turbulensi pesawat terjadi di wilayah udara Indonesia. Etihad Airlines jurusan Jakarta terguncang hebat sesaat sebelum mendarat di Bandara Soekarno Hatta beberapa waktu lalu mengakibatkan puluhan penumpang luka.

Pada Sabtu (07/05/2016) Airbus A-330 Hong Kong Air juga mengalami turbulensi hebat satu jam setelah lepas landas dari Bandara Ngurah Rai. Pesawat return to base atau kembali ke bandara awal dan belasan penumpang dan awak terluka. Berikut 10 hal yang harus Anda ketahui tentang turbulensi.

1.Umum Terjadi dan Tidak Terlalu Berbahaya

Turbulensi relatif umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya, tapi hal ini memang menjadikan penerbangan tidak nyaman. Ada berbagai tingkat dan jenis turbulensi yang disebabkan oleh sejumlah faktor, gerakan angina ke atas atau ke bawah, arus termal atau arah angina yang berubah cepat.

2.Risiko Turbulensi Adalah Luka, Tetapi Jarang Terjadi

Federal Aviation Administration mengatakan sekitar 58 orang yang terluka karena turbulensi setiap tahun. Dua pertiga dari jumlah itu adalah pramugari atau penumpang tidak mengenakan sabuk pengaman ketika turbulensi terjadi yang berarti bahwa sekitar 20 penumpang dari 800 juta yang terbang setiap tahun di Amerika Serikat-yang terluka akibat turbulensi. Dan yang biasanya kasus ini terjadi pada ketinggian di atas 30.000 kaki.

3.Pilot Tahu Hal Turbulensi akan Terjadi

Dalam banyak kasus, pilot mengetahui kondisi turbulen di depan dan dapat mengaktifkan tanda sabuk pengaman saat pesawat mendekati area tersebut. Pilot juga dibantu oleh laporan cuaca pra-penerbangan, radar kokpit, dan laporan dari pesawat lain di daerah sekitar.

4.Clear Air Turbulence Paling Berbahaya

Clear air turbulence adalah jenis yang paling berbahaya, seperti yang terjadi di langit tak berawan dengan sempurna  dan tidak bisa terdeteksi oleh radar cuaca. Hal ini memberikan sedikit waktu untuk awak pesawat memperingatkan penumpang untuk kembali ke kursi mereka dan menggunakan sabuk pengaman. Tidak mengherankan, kebanyakan cedera yang berhubungan dengan turbulensi yang disebabkan clear air turbulence ini.

5.Clear Air Turbulence Makin Sering

Sayangnya, clear air turbulence ini makin sering terjadi. Menurut para ilmuwan, jumlah turbulensi ini bisa lebih dari dua kali lipat pada pertengahan abad ini akibat pemanasan global.

6.Turbulensi Tidak Akan Menjadikan Pesawat Jatuh

Tidak peduli seberapa parah turbulensi, maka kecil kemungkinan akan merusak pesawat. Pesawat direkayasa untuk tahan terhadap hukum ala mini

7.Pilot yang Terlatih Lebih Rileks

Untuk mencegah turbulensi, pilot secara hati-hati mempelajari pola cuaca, rencana penerbangan, prakiraan cuaca dan memilih rute terbaik di setiap penerbangan. Ketika turbulensi tidak dapat dihindari maka dia tahu bagaimana cara menenangkan penumpang.

8.Sabuk Pengaman Satu-satunya Solusi

Tidak ada cara lain untuk menghindari luka karena turbulensi adalah dengan selalu menggunakan sabuk pengaman, meski saat tanda sabuk pengaman dimatikan. Sederhana, tetapi efektif.

9.Kursi Kusus Bayi

Anak adalah yang paling rentan cedera akibat turbulensi. Gerakan mendadak bisa menyebabkan anak terlepas dari pangkuan orang tuanya. Bahkan kasus di Inggris, seorang bayi terbang dari pangkuan ibunya dan jatuh di kursi penumpang lain. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika telah lama menyerukan persyaratan bahwa bayi harus diikat di kursi pesawat seperti ketika dia naik mobil.

10.Teknologi Menghindari Turbulensi

Sejumlah maskapai dan produsen pesawat terus menguji teknologi yang dapat membantu pesawat terbang menghindari turbulensi, dengan menggunakan laser ultraviolet untuk mengirim sinyal guna mendeteksi situasi udara di depannya. (SUMBER: USA Today)

Baca Juga: Jika Turbulensi Terjadi Ketika Tak di Tempat Duduk, Apa yang Harus Dilakukan?

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.