Pengamanan Bandara di Eropa Dikritik

Ledakan dua bom di Bandara Zaventem, Brussels, Belgia, membuka kelemahan pengamanan bandara di Eropa.

Selama ini, pengamanan bandara di Eropa cenderung longgar sehingga memicu kritik sejuml;ah pihak. Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan pengamanan di Australia jauh lebih kuat daripada di Eropa.

“Kelemahan dalam pengamanan Eropa membuat mereka tergelincir dalam mengantisipasi aksi terorisme,” katanya di Sydney, Rabu (23/3).

“Dua teroris yang masuk ke area terminal dengan alat peledak merupakan kegagalan kolosal,” ujar Pini Schiff, mantan kepala keamanan di Bandara Ben-Gurion, Tel Aviv, dan saat ini menjadi CEO Asosiasi Keamanan Israel.

Israel menerapkan pengamanan bandara yang berlapis-lapis dan cenderung keras. Profil setiap calon penumpang diteliti. Ketatnya pengamanan bandara di Israel tak terlepas dari konflik berkepanjangan negara tersebut dengan Palestina dan sejumlah negara Timur Tengah lainnya.

Sebenarnya, pengamanan di bandara sudah mulai ditingkatkan sejak bebarapa insiden terorisme di industri penerbangan

PBB sudah meninjau keamanan semua bandara menyusul jatuhnya pesawat Rusia di Mesir oleh pada Oktober tahun lalu.

Serangan bom bunuh diri di ruang kedatangan Bandara Domodedovo Moskow pada 2011 yang menewaskan 37 orang juga membuat otoritas keamanan bandara di Rusia memperbaiki sistem pengamanan. Namun, nyatanya kebanyakan pengamanan bandara di Eropa masih longgar.

“Ini mengejutkan karena hanya setengah dari bandara di dunia yang benar-benar aman. Tentunya seluruh bandara harus aman, dari saat Anda tiba di tempat parkir,” kata Matthew Finn, direktur konsultan keamanan penerbangan independen Augmentiq sebagaimana dilansir CNN, Rabu (23/3).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.