Dari Balapan Liar hingga Ingin Jadi Pilot Berjilbab di Kokpit Sukhoi

Elesta Apriliana Wulansari (Intagram)
Elesta Apriliana Wulansari (Intagram)

Jalan hidup memang tak bisa ditebak. Siapa sangka, Elesta Apriliana Wulansari, gadis yang sempat hobi balapan liar semasa remaja itu kini menjadi seorang penerbang andal. Cita-citanya pun luar biasa, ingi menjadi pilot Sukhoi berjilbab !

“Aku suka cara pandang Ibu Kartini mengenai emansipasi wanita. Bukan cuma cowok, tapi cewek juga bisa,” kata pilot maskapai Trigana Air itu seperti dikutip Liputan6.com.

Baginya, kecantikan seorang perempuan bukan dari dandanan atau pakaian mahal yang disandang. “Kalau soal kecantikan, buat saya nggak terlalu penting. Cewek cantik itu bukan dari dandanan, tapi yang pintar dan kariernya bagus,” kata gadis kelahiran Brebes itu.

Elesta Apriliana Wulansari (Intagram)
Elesta Apriliana Wulansari (Intagram)

Profesi penerbang yang dipilih Elesta, masih didominasi para pria, terutama di Indonesia. Hanya sedikit kaum hawa yang menggelutinya.

Namun, meski awalnya iseng, Elesta justru mensyukuri jalan hidupnya itu. “Nggak sia sia aku belajar terbang dengan pesawat besar, nambah ilmu. Bisa kerja di airlines,” kata pilot yang telah mencatatkan 2.500 jam terbang. “Enak, bisa jalan-jalan gratis juga.”

Sebagai penerbang, Elesta punya keinginan terpendam: ingin terbang dengan pesawat tempur.

“Kayaknya lebih memacu adrenalin pakai seragam dan kacamata. Ganteng aja. Sebenarnya angan-angan, tapi kalau bisa direalisasikan saya mau realisasikan itu,” kata dia.

Jet tempur jenis apa yang ingin ia kemudikan. Elesta dengan semangat menjawab, “Pesawat Sukhoi!”

Balap liar

Elesta mengaku, kegiatan yang memacu adrenalin adalah kesukaannya sejak remaja. “Kalau hobi balapan itu dulu waktu SMA. Aku senang balapan motor, balapan motor liar di Jatinegara di daerah Bekasi,” kata dia.

Suatu ketika, saat balapan itu, ia terjatuh. “Kepalaku kena pembatas jalan. Helm aku pecah. Tapi tiga hari kemudian aku mimisan dan nggak berhenti-berhenti. Ternyata ada memar di dalam. Agak kapok juga,” kata gadis yang akrab dipanggil Nana itu.

Motornya hancur parah. Ia pun tak berdaya, makan disuapi, ke kamar mandi pun harus ada yang menemani. “Waktu itu kecepatan motor saya 140 km/jam dan lagi taruhan sama teman saya cowok. Taruhannya itu motor, motor Ninja aku itu.”

Elesta juga punya keinginan lain: mengenakan jilbab. Biasanya, saat terbang di Bulan Ramadan, ia mengenakan jilbab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.