Air Born Gantikan Susi Air Layani Penerbangan di Kalimantan Utara

Air Born Gantikan Susi Air Layani Penerbangan di Kalimantan Utara

Pesawat milik maskapai Air Born terbang perdana dalam layanan penerbangan umum dari Bandara Nunukan menuju Bandara Long Bawan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Presiden Direktur Maskapai Air Born, Ruel De Leon Nacachi saat tiba di Bandara Nunukan, Rabu (25/2/2016) menjelaskan pesawat miliknya berbeda dengan maskapai lainnya karena telah dimodifikasi dalam hal navigasi.
Dengan modifikasi itu, safety lebih canggih ditambah mesin yang dimiliki telah dilakukan perbaikan dari komuter sebelumnya.

Keunggulan lain yang dimiliki pesawat dengan kapasitas 15 penumpang adalah jam terbang pilot dan pesawat yang telah teruji karena selama ini lebih banyak melayani penerbangan untuk perusahaan minyak dan pertambangan.

Ruel De Leon mengungkapkan, maskapai ini direncanakan memasukkan lagi tiga pesawat untuk melayani pengangkutan warga di wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan pada 2016 ini di Bandara Balikpapan, Kaltim.

Ini merupakan pertama kalinya Air Born melayani angkutan perintis khususnya di Kalimantan Utara karena selama ini beroperasi di Papua dan di Kaltim seperti di Balikpapan, Sangata, Muara Teweh (Kalteng).

“Selama lebih banyak melayani penerbangan carteran untuk perusahaan tambang minyak di daerah Papua, Muara Teweh [Kalteng] dan Kaltim yakni Balikpapan dan Sangata,” ujarnya.

Sebelumnya, rute penerbangan perintis dari Nunukan ke Krayan dilayani oleh maskapai penerbangan Susi Air. Namun kali ini Pemerintah Kabupaten Nunukan lebih memilih Air Born untuk mengoperasikannya lantaran kapasitas pesawat yang digunakan lebih besar.

Jika biasanya Susi Air mengoperasikan pesawat Cessna 208B Grand Caravan berkapasitas 12 kursi sekali terbang, maka pesawat DHC-6 Twin Otter milik Air Born memiliki kapasitas 20 kursi. “Dengan pesawat ini lebih besar daya angkutnya, semoga semua bisa diakomodasi,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Tommy Harun.

Tommy menuturkan, sulitnya penerbangan dari dan menuju wilayah Krayan membuat warga setempat lebih banyak menggantungkan hidupnya ke negara tetangga, Malaysia. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Nunukan rela mengeluarkan dana subsidi sebesar Rp6 miliar untuk penerbangan perintis dari Nunukan menuju Krayan yang dioperasikan Air Born ini.
Setelah mendapatkan subsidi, penumpang cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 441.100 sekali jalan ketika menggunakan jasa penerbangan Air Born pada rute tersebut. “Kami harapkan ini bisa memenuhi tuntutan masyarakat daerah perbatasan maupun pemerintah untuk membangun wilayah perbatasan,” ungkapnya. (Sumber: Antara)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.