Dua tahun bertarung dengan manajemen maskapai, akhirnya para kru kabin wanita di British Airways memenangi hak untuk memilih memakai pakaian sesuai kenyamanan yang mereka inginkan.
Argumen para pekerja BA yang tergabung dalam serikat pekerja Unite, atas alasan kenapa kru kabin membutuhkan celana panjang selama bekerja, akhirnya bisa diterima British Airways. Maskapai itu akhirnya setuju mengizinkan semua awak kabin, pria dan wanita, melindungi kaki mereka tetap tertutup selama melayani penerbangan.
Sengketa itu telah berlangsung dua tahun. Serikat pekerja kru kabin, Unite, mengatakan, BA telah memasuki abad 21 dengan membuat perubahan dan membuat keputusan tersebut.
Sebelum adanya keputusan itu, sebanyak 3.000 perempuan awak kabin di armada itu diharuskan memakai rok kecuali dibebaskan dengan alasan medis atau agama. Pun diizinkan memakai celana panjang, kru wanita harus dicampur dengan kru yang memakai rok saat melayani penerbangan.
Seorang juru bicara BA mengatakan, tim armada campuran maskapai itu harus memakai seragam British Airways karena ia menjadi duta maskapai itu. “Sementara celana bukan bagian standar dari seragam, rekan-rekan yang ingin memakainya dapat meminta hal itu melalui manajer mereka,” kata dia seperti dikutip Guardian, Jumat (19/2/2016).
Adapun dari jejak pendapat yang dilakukan Unite, sebanyak 83% dari anggotanya ingin diberi hak kebebasan memilih memakai celana panjang demi kehangatan dan perlindungan.
Pejabat regional Unite Matt Smith mengatakan, “Sikap British Airways ini tidak layak bagi sebuah maskapai penerbangan modern di zaman modern, dan menunjukkan bahwa Unite tidak akan membiarkan kasus-kasus seperti ini didiamkan saja.”
“Pilihan untuk memakai celana ini bukan hanya kemenangan untuk kesetaraan gender, tapi juga merupakan kemenangan bagi akal sehat dan bukti nyata berhasilnya kampanye pengorganisasian anggota kami,” kata dia.
Menurutnya, dengan izin yang akhirnya diberikan oleh maskapai, kru kabin wanita tak lagi harus menderita kedinginan saat musim dingin. “Mereka juga bisa memproteksi diri pada daerah tujuan yang memiliki risiko tinggi nyamuk malaria atau nyamuk pembawa virus Zika,” ujarnya.
Kru kabin British Airways di seluruh dunia untuk penerbangan jarak jauh (long-haul) dan penerbangan-penerbangan di kawasan Euro, sudah diizinkan memakai celana panjang sejak 2003, setelah adanya perbaikan seragam dari desainer Julien Macdonald.
Awak kabin telah menderita dalam perjuangan memakai celana, terlebih sejak Etihad menghapus opsi ini tahun lalu.
Di Inggris, Virgin Atlantic telah mengkaji permintaan pemakaian celana namun atas dasar kasus per kasus, dengan rok tetap sebagai seragam utama. Hanya awak EasyJet yang secara rutin boleh memakai celana.
Ryanair hingga kini belum membolehkan opsi memakai celana panjang untuk kru kabin wanita mereka, kendati maskapai itu sejak tahun lalu tak lagi memaksa kru wanita mereka berpose bikini untuk mengisi kalender tahunan yang sebelumnya menjadi tradisi maskapai itu. (Foto: Bloomberg)
