Tahap Awal di Pondok Cabe, Garuda Indonesia Uji Coba 2 Pesawat

Tahap Awal di Pondok Cabe, Garuda Baru Uji Coba 2 Pesawat
Tahap Awal di Pondok Cabe, Garuda Baru Uji Coba 2 Pesawat

Keinginan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menjadikan Lapangan Udara Pondok Cabe, di Kecamatan Pamulang sebagai bandara komersial cukup serius. Sebelum beroperasi pada Maret nanti, sebanyak dua pesawat akan diuji coba. Namun warga sekitar tetap menolak rencana maskapai penerbangan tersebut.

Sejak Oktober lalu, Lapangan Terbang Pondok Cabe terus dibenahi oleh Pelita Air Service, pengelola kawasan milik PT Pertamina tersebut. Namun warga Pondok Cabe Udik dan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang resah terkait rencana dikomersialisasikannya lapangan udara di wilayah mereka itu.

Ketua RW 11 Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Mansyur mengatakan hingga kini belum ada upaya dari pihak Garuda serta pengelola lapangan terbang, Pelita Air Service untuk mensosialisasikan rencana penerbangan ini.

“Kami pernah mendatangi pengelola ketika berita beroperasinya Garuda di Pondok Cabe itu ramai di koran. Tentunya kami sangat menanti upaya sosialisasi itu dengan melihat dampak yang sangat luas, macet, bising, keselamatan warga dan daya serap tenaga kerja warga sekitar,” katanya seperti dikutip tangselpos, Selasa (9/2/2016).

Melalui Pondok Cabe itu, Garuda berencana terbang ke delapan destinasi jarak pendek seperti Sumatera bagian selatan, Kalimantan Selatan, dan Jawa Tengah.

Mengenai kekhawatiran masyarakat atas dampak macet yang mungkin ditimbulkan akibat komersialisasi bandara itu, VP Corporate Communications Garuda Indonesia, Benny Butarbutar memastikan tak akan ada kemacetan yang timbul dari pengoperasian bandara milik Pertamina tersebut pasca operasi nanti.

“Jangan khawatir bakal tambah macet, karena kita hanya layani sedikit penerbangan. Itu bukan penerbangan padat, hanya rute-rute tertentu,” kata Benny seperti dikutip detikFinance, Senin (8/2/2016).

Garuda hanya punya 9 pesawat ATR 72-600 yang kapasitasnya hanya 70 orang. Dan untuk awal, Garuda baru akan mengoperasikan dua pesawat saja sebagai uji coba sambil melihat perkembangan. “Jadi kira-kira sehari kalau PP (pulang pergi), hanya ada empat penerbangan, tidak perlu khawatir berlebihan soal macet,” jelas Benny.

Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Daerah (Pemda) Tanggerang Selatan tengah membuat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang baru, yang direncakan akan ada jalan-jalan akses baru ke arah dan dari Bandara Pondok Cabe. “Kalau pun nanti penerbangan ditambah, sekarang sedang dibuat RTRW yang baru, jadi ke depan ada jalan-jalan akses baru, jangan berpikir primitif. Karena semua sudah direncanakan matang,” kata Benny.

Sesuai rencana awal, rute-rute yang bakal diterbangi di antaranya Lubuk Linggau, Samarinda, Pangkalan Bun, Semarang, Palembang, Tanjung Karang, Ketapang, Jogja. Ada juga opsi menuju daerah Cilacap sampai Cepu.

Bandara Pondok Cabe bisa menampung 8 pesawat ATR untuk parkir dalam satu waktu. Dari sisi traffic, operator bandara, Pelita Air, memberikan 30 slot atau kuota penerbangan kepada Garuda Indonesia. Slot ini bisa bertambah bila Bandara Pondok Cabe diizinkan beroperasi 24 jam.

Di dalam area bandara, terdapat terminal atau boarding lounge untuk melayani penerbangan carter. Fasilitas terminal rencananya akan ditingkatkan seiring tingginya antusiasme penerbangan di Pondok Cabe. Pelita Air berencana membangun terminal baru untuk menampung 600.000 orang per tahun. (Foto: tangselpos)

Maret, Bandara Pondok Cabe Siap Dilandasi Garuda Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.