Merugi, Kuwait Airways Berhentikan 1.350 Karyawan

    Kuwait Airways
    Kuwait Airways

    Tak seperti Trio maskapai teluk (Etihad, Emirtaes dan Qatar Airways) yang terus gencar ekspansi, Kuwait Airways justru sebaliknya. Maskapai ini terpaksa melepas 1.350 karyawannya selama dua tahun terakhir lantaran merugi.

    Pemberhentian karyawan dilakuan untuk memangkas beban keuangan maskapai. Harapannya, maskapai ini bisa kembali meraup laba pada 2019 mendatang. Perjuangan Kuwait Airways untuk tetap eksis memang cukup berat.

    Pasca-invasi Irak pada 1990-1991,maskapai ini terus berupaya mengudara. Namun infrastruktur yang tidak mendukung membuat maskapai ini sulit bersaing. Perjalanan semakin berat karena pertumbuhan bisnis maskapai di Timur Tengah meningkat pesat.

    Layanan penerbangan di wilayah Teluk pun hampir didominasi Trio Teluk yang terus berinovasi. “Sejak dua tahun, hampir 1.600 orang meninggalkan maskapai, kami memang butuh perbaikan,” kata kepala eksekutif Kuwait Airways Abdullah al-Sarhan seperti dikutip The National Business, Kamis (4/2/2016).

    Kuwait Airways telah membukukan kerugian setiap tahun sejak invasi Irak. Pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan donasi dana untuk maskapai namun ternyata tidak berdampak signifikan.

    Kini seiring makin “panasnya” bisnis penerbangan di Timur Tengah, Kuwait tak lagi tinggal diam. Bermodal kucuran dana pemerintah, maskapai ini terus bebenah. Catatan kerugian juga menunjukkan penurunan. Pada 2015, kerugian berhasil ditekan hingga 33 juta Dinar jauh lebih sedikit dibanding pada 2014 yang mencapai 67 juta Dinar.

    “Kami memiliki target awal tiga tahun dari sekarang untuk menjadi positif,” kata Abdullah al-Sarhan.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.