Pendiri dan CEO Dangerous Thins, Amal Graafstra, mengatakan perusahaannya menjual berbagai transponder implan, berdasarkan konsep yang sama seperti microchip untuk hewan peliharaan. Model yang paling populer harganya sekitar US$100 atau sekitar Rp1,3 juta
Graafstra memiliki chip yang ditanamkan di tangan, memungkinan pemiliknya melakukan segala sesuatu secara mudah, mulai dari masuk rumah tanpa kunci hingga menghidupkan sepeda motor secara otomatis.
“Dengan teknologi ini, Anda tidak harus membawa apa-apa lagi ketika bepergian,” kata Amal.
Graafstra mengatakan sebagian besar kliennya menggunakan implan untuk hal-hal sederhana seperti membuka rumah atau mengakses komputer
Tetapi percobaan sukses Sjostrom tidak berarti kita semua akan dengan mudah meyodorkan tangan ke petugas boarding pass dalam waktu dekat.
Pernilla Edelsvard, Kepala Divisi Digital Scandinavian Airlines, mengatakan perusahaan tidak memiliki rencana untuk membuat chip untuk semua pelanggan dalam tempo yang cepat.
“Saya pikir batu dalam waktu lima tahun Anda mungkin akan memiliki (chip) di tangan Anda.”
Soal kesehatan juga menjadi pertimbangan serius. Juru Bicara Departemen Kesehatan Kanada, Sean Upton, mengatakan implan microchip belum disetujui secara medis di negara ini. Keamanan dan efektivitas dari produk, kata dia, belum terukur secara pasti.