Mengintip Super Diamond Seat Terbaru Garuda Indonesia

Mengintip Super Diamond Seat Terbaru Garuda Indonesia

Maskapai Garuda Indonesia Airlines (GIAA), Senin (1/2/2016), mengenalkan pesawat baru dengan kabin mewah. Layanan kabin mewah itu terpasang pada armada terbaru Garuda, Airbus 330-300. Di dalam kabin A330, terdapat layanan kursi Super Diamond Seat yang khusus untuk melayani penumpang kelas bisnis.

Direktur Utama Garuda, Arif Wibowo mengungkapkan, pesawat tersebut akan dipakai Garuda untuk melayani rute-rute internasional dengan segmen kelas bisnis. Rute internasional yang dimaksud yakni seperti Sydney, London, dan Amsterdam.

“Pesawat pertama akan kami operasikan mulai besok untuk rute Jakarta-Sydney dulu, karena memang baru pesawat pertama dengan Super Diamond Seat,” jelas Arif ditemui di area Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangeran, Banten, Senin, seperti dikutip bisnis.com.

Beberapa fitur baru yang melengkapi kelas bisnis dengan Super Diamond Seat ini antara lain konfigurasi tempat duduk 1-2-1, layar hiburan berukuran 16 inci dengan teknologi touch screen, double USB plug dan power outlet pada setiap tempat duduk. Tempat duduk bisa direbahkan penuh menjadi tempat tidur berukuran lebar 24 inci panjang 82 inci, dilengkapi arm-rest, head-rest, meja makan, lampu baca dan tempat tidur bayi (baby bassinet).

 Mengintip Super Diamond Seat Terbaru Garuda Indonesia
Berkonfigurasi 1-2-1 memungkinkan penumpang beranjak ke lorong tanpa harus melompati penumpang lainnya. (Foto:detikfinance.com).

Dengan konfigurasi penempatan kursi 1-2-1, penumpang kelas bisnis memiliki akses langsung ke lorong di dalam pesawat.

Semua fasilitas yang dibuat lebih lebar dibanding kelas bisnis lainnya. Dengan penempatan tempat duduk 1-2-1, kata Arif, penumpang bisa langsung ke lorong tanpa melompati penumpang di sebelahnya yang duduk atau sedang tidur.

 Mengintip Super Diamond Seat Terbaru Garuda Indonesia
Layar touch screen di seat Super Diamond penumpang kelas bisnis. (Foto:detikfinance.com)

Adapun di kelas ekonomi, terdapat media hiburan Panasonic EX3 dengan layar sentuh berukuran 11 inch dan tersedia pula soket USB dan power listrik di setiap kursi. Kursi yang ada di dalam kelas ekonomi juga bisa direbahkan hingga maksimal 4 inch dengan articulating recline dan dilengkapi foot rest.

Pesawat baru A330-300 ini memiliki daya jelajah 15.000 km, atau mencapai 12 jam terbang non-stop, dengan kapasitas 287 tempat duduk, terdiri dari 24 kelas bisnis uper Diamond Seat, dan 263 kelas ekonomi.

Selain Airbus, pada hari yang sama Garuda juga menambah pesawat Boeing 777-300ER ke sepuluh atau pesawat Boeing terakhir yang sudah dipesan Garuda sejak 2013 lalu.

Mengomentari seat Super Diamond Garuda Airlines ini, analis aviasi dari runwaygirlnetwork.com, John Walton, mengatakan, “Bagian paling menarik bagi saya, Garuda memilih layanan kursi Super Diamond dan bukan hanya Diamond.”

Pemilihan Super Diamond ini, kata dia, membuat layanan Garuda melebihi layanan maskapai lapis pertama dunia, Qatar Airways, yang hanya memakai seat Diamond berkonfigurasi penempatan kursi 2-2-2 untuk kelas bisnisnya.

Padahal, kata dia, jika Garuda ingin meniru kepadatan kursi yang ada, hal itu bisa dilakukan dengan Diamond biasa. “Sebenarnya, tak perlu harus kursi super Diamond yang gemuk untuk menata kolom secara miring pararel (herringbones),” ujarnya.

Menurutnya, pemilihan Garuda atas jenis kursi ini, juga menunjukkan optimisme maskapai itu melihat masa depan kelas bisnis, bahkan pada rute tak potensial mempunyai permintaan kelas premium.

Kearifan tradisional itu, kata dia, akan mempengaruhi pilihan maskapai pesaing lainnya yang saat ini menawarkan produk-produk kelas bisnis di bawah yang ditawarkan Garuda. Rata-rata tempat duduk kursi bisnis mereka tidak bisa ditekuk penuh menjadi tempat tidur dan tak penumpang juga tak punya akses langsung ke lorong.

Tampaknya, terus terang, Garuda sepertinya telah mendapatkan masukan dari penumpang atas stasiun mereka saat ini. “Sebab Garuda tentu tidak memiliki fasilitas bandara, pengalaman transit, program frequent flyer yang lebih baik dari maskapai lapis pertama dunia. Jadi produk premium di kabin itu tentu menjadi nilai lebih untuk bersaing dengan maskapai yang lebih bergengsi, terutama pada rute rekreasi di mana penumpang ingin pelayanan mewah dalam penerbangan mereka,” ujarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.