FLASHBACK INSIDEN JAL : Gara-gara Retak Kecil, Kecelakaan Terparah Sepanjang Sejarah Ini Terjadi 

japan airlines2

Sejarah penerbangan mencatat kecelakaan Japan Airlines (JAL) nomor penerbangan 123 pada 1985 adalah yang paling mengerikan dengan jumlah korban terbanyak.

Sebanyak 15 kru pesawat dan 505 dari 509 penumpang pesawat jenis Boeing 747 itu tewas. Ajaibnya, empat korban lolos dari maut.

Dari hasil pemeriksaan dan investigasi bersama antara Pemerintah Amerika Serikat, Jepang dan Boeing mengarah penyebab kecelakaan ini adalah faktor teknis.

Penyebabnya sangat tak diduga. Keretakan kecil di bagian belakang pesawat akibat perbaikan pesawat tujuh tahun sebelum kecelakaan. Intinya, pesawat Boeing 747 JAL sempat bermasalah di salah satu tempat di belakang pesawat.

Perbaikan pun dilakukan. Setelah diperbaiki masalah memang teratasi. Namun seiring waktu, tanpa disadari bekas perbaikan ini mengalami kerusakan kecil perlahan-lahan. Bermula dari yang kecil, keretakan semakin signifikan. Awal bencana pun tak terelakkan.

Meledak sebelum jatuh

Mimpi buruk Boeing 747 JAL bermula ketika pesawat lepas landas dari Bandara Haneda Tokyo menuju Bandara Internasional Osaka pada Senin 12 Agustus 1985.

Sesaat sebelum terbang, Pilot dan co Pilot menyatakan penerbangan aman. Semua awak kabin memberi instruksi kepada penumpang untuk bersiap lepas landas pada pukul 06:12 waktu setempat.

japan airlines
japan airlines

Proses lepas landas pun berjalan lancar hingga pesawat naik meninggalkan bandara. Tak ada masalah dalam detik detik awal penerbangan hingga 13 menit kemudian sesuatu terjadi di belakang pesawat. Sebuah ledakan mengagetkan seluruh penumpang dan awak kabin.

Seluruh awak pesawat dan penumpang pun panik. Sementara pesawat secara drastis mulai menampakkan ketidaknormalan. Dalam kondisi mencekam, Pilot mengontak menara pengawas bandara untuk kembali ke Haneda. Tidak ada pilihan lain saat itu.

Di tengah kekacauan yang amat menakutkan, Pilot dan co pilot terus berupaya mengendalikan pesawat yang hampir berada di ketinggian 24.000 kaki. Suasana di kabin penumpang lebih mencekam lagi. Semua penumpang histeris ketakutan. Tidak ada yang bisa diperbuat saat itu kecuali pasrah dengan kondisi terburuk yang mungkin segera terjadi.

japan airlines
japan airlines

Keadaan semakin memburuk ketika ruang kabin tiba tiba mengalami dekompresi tekanan. Pesawat pun oleng dan semakin tidak terkendali hingga akhirnya jatuh 32 menit setelah ledakan awal.

Pesawat menabrak dua punggung gunung Takamagahara di perfektur Gunma. Lokasi ini berjarak sekitar 100 kilometer dari Tokyo. Pemerintah Jepang mencatat, Boeing 747 JAL jatuh pada pukul 06:56 waktu setempat.

Boeing menyebutkan hasil investigasinya. Dalam kondisi dekompresi, dimungkinkan semua penumpang bisa mengalami shock berat dan tidak sadarkan diri. Dalam kondisi ini penumpang terhempas tanpa kesadaran bersama pesawat jatuh ke pegunungan.

Kedahsyatan kecelakaan ini terlihat dari puing puing pesawat yang ditemukan. Hampir semua struktur pesawat hancur. Hanya sebagian kecil saja puing puing yang menyisakan bagian besar pesawat. Pemerintah Jepang menjadikan kecelakaan ini sebagai musibah besar. Dalam sejarah, inilah kecelakaan pesawat tunggal dengan jumlah korban terbesar. Peristiwa menyedihkan ini pun masih diperingati oleh masyarakat di sekitar Gunung Takamagahara.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.