Kuasai Saham Maskapai Eropa, Etihad Siap Lawan AS dan Eropa

    Etihad Ajukan Banding

    “Kami memasuki 2016 dengan keyakinan kuat. kami menjadi maskapai yang lebih dinamis yang akan terus mendukung evolusi Abu Dhabi sebagai bandara penerbangan global,”

     

    Etihad Airways menyatakan tak khawatir dan siap menghadapi proteksi Eropa dan Amerika Serikat. Maskapai asal teluk itu kini menjadi “musuh” bagi Eropa dan AS lantaran kebijakan ekspansinya yang jor-joran.

    Kepala eksekutif Etihad Airways James Hogan mengatakan semua pilihan ada di tangan penumpang. Semua operator adalah kompetitor dan sebagai maskapai internasional, Etihad akan tetap memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang.

    Lebih lanjut Hogan menjelaskan, bisnis penerbangan adalah bisnis pelayanan dan keberanian. Sebagai salah satu operator, Etihad akan terus berupaya agar terus berkembang terutama di rute penerbangan dari Abu Dhabi ke seluruh kota di dunia.

    Masih menurut Hogan, Bandara Abu Dhabi (markas Etihad) pada 2015 menjadi salah satu bandara strategis di dunia. Tercatat ada 17,4 juta penumpang (meningkat 17,4% dibanding 2014) ada di bandara ini.

    Di bandara ini pula terdapat 97.400 penerbangan dengan total jarak tempuh mencapai 467 juta kilometer dari seluruh pesawat. Dari total jumlah itu, Etihad dan mitra ekuitas gabungannya menyumbang hampir 84% dari lalu lintas penumpang di Abu Dhabi.

    “Kami memasuki 2016 dengan keyakinan kuat. kami menjadi maskapai yang lebih dinamis yang akan terus mendukung evolusi Abu Dhabi sebagai bandara penerbangan global,” kata Hogan seperti dikuti The National Business, Rabu (13/1/2016).

    Soal proteksi Eropa dan AS, Hogan kembali menegaskan akan memanfaatkan kerjasama (codeshare) dengan sejumlah maskapai besar di Eropa. Etihad kini memiliki saham minoritas di maskapai Alitalia, Airberlin, Air Serbia, Air Seychelles, Jet Airways, Virgin Australia dan maskapai regional Swiss Darwin Airline. Etihad juga menjalin kerjasama dengan maskapai di Rusia. Dengan kerjasama tersebut Etihad dengan leluasa bisa menjangkau sejumlah rute di Rusia.

    Langkah Etihad ini menjadikannya makin leluasa menjangkau seluruh Eropa dan AS. Langkah proteksi pun diberlakukan di Eropa. Salah satu yang sudah berjalan adalah di Jerman. Pengadilan Administrasi Jerman bahkan melarang Etihad menjual tiket di sejumlah rute di Jerman. Vonis ini buntut dari kerjasama (codeshare) antara Etihad dengan maskapai terbesar kedua di Jerman, Airberlin yang dinilai tidak sah. Etihad pun menyatakan banding dan akan terus menghadapai gugatan hukum Pemerintah Jerman.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.