Remaja 17 Tahun Ini Sudah Kantongi Lisensi Pilot

Petrik dan instruktur barunya itu pun memulai pelatihan darat. Dan setelah hanya sekitar 10 jam latihan darat, pada Januari 2015, sang instruktur mengizinkan Petrik terbang solo, membolehkan remaja itu terbang sendirian.

Namun sekali lagi, instrukturnya itu meninggalkan Sidney dan membuat Petrik harus menunggu mendapatkan instruktur lain untuk menyelesaikan pelatihannya.
Beberapa bulan Petrik tak aktif menerbangkan pesawat, Malcher, instruktur pertamanya kembali, kini menerbangkan rute Sydney ke Sheridan, Wyoming, Amerika Serikat.

“Aku menerbangkan pesawat UPS setelah dia [Malcher] kembali. Tujuan kami Sheridan,” ujar Petrik. “Setiap hari kami menerbangkan pesawat saat kami berada di Sheridan, dan itu masa-masa brutal. Cuaca saat itu sangat panas dan bergelombang, tapi di saat sama hal itu jadi sangat menyenangkan. Kami menghabiskan banyak waktu di langit. Dalam dua pekan, kami menerbangkan pesawat hampir selama  25 jam.”

Pesawat Cessna 172 yang dibeli orangtua Petrik khusus untuk dipakai Petrik belajar menerbangkan burung besi.
Pesawat Cessna 172 yang dibeli orangtua Petrik khusus untuk dipakai Petrik belajar menerbangkan burung besi.

Selama di Sheridan itulah, Petrik menjalani tes tertulis, syarat lain untuk mengantongi lisensi terbang. “Aku lulus. Ini sebuah loncatan besar dalam hidupku. Pada malam hari aku masih membaca buku-buku, untuk meyakinkanku bahwa tak ada satu hal yang kulewatkan dalam menghadapi tes itu,” kata Petrik.

Di saat sama, Petrik harus memperhatikan urusan di sekolah menengah atasnya. Kadang kala ia harus memendam ambisinya mendapat lisensi terbang dan fokus dengan kegiatan sekolahnya. Namun ia tak bisa lama-lama. Dengan cepat ia akan kembali memfokuskan diri untuk meraih lisensi pilot yang tinggal beberapa langkah lagi dapat ia raih.

“Setelah dua pekan itu, aku kembali ke rumah, aku sudah dekat sebenarnya [dari mendapat lisensi]. Tapi aku masih butuh lebih banyak latihan instruksi darat. Aku belum siap untuk tes pemeriksaan darat,” terang Petrik.

Pemeriksaan darat adalah pemeriksaan besar sebelum pesawat dinaiki. Tes untuk pemeriksaan itu terbagi dua, tes oral dan praktik.

Kevin Keegan, instruktur terbang lokal lainnya, kini yang mendampingi Petrik di sela-sela keseharian Petrik yang harus sekolah. Setiap hari remaja itu harus menyisihkan waktu di antara jam sekolah dan jam istirahatnya. Kelas darat bersama Keegan dimulai seusai Petrik kelar sekolah, pada pukul 14.30 hingga sekitar pukul 17.00.

“Aku belajar banyak hal dengannya,” kata Petrik. “Dia memberikanku banyak pertanyaan yang harus kujawab, untuk meyakinkan bahwa aku telah mengenal semua sistem pesawat dan sistem navigasinya.” Dia juga terbang bersamaku untuk meyakinkannya bahwa aku mengetahui semua hal yang dibutuhkan untuk tes praktik.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.