Buku Baru Ungkap Amelia Earhart Ternyata Mata-Mata, Hidup Hingga Usia 86

Pada 2 Juli 1937, penerbang wanita pencatat rekor dunia, Amelia Earhart, bersama navigatornya, Fred Noonan, kehabisan bahan bakar dan jatuh ke Samudera Pasifik di suatu tempat antara New Guinea dan California. Usai itu, ia dinyatakan hilang selamanya.

Puluhan teori tentang sifat kematian Earhart ini telah bermunculan selama bertahun-tahun, namun tetap menjadi salah satu misteri yang belum terpecahkan dan menjadi yang paling diperdebatkan di Amerika Serikat bahkan hingga kini.

Kisah itu merupakan teori paling populer mengenai hilangnya pilot wanita legendaris Amerika Serikat tersebut. Namun penulis WC Jameson dalam bukunya Amelia Earhart: Beyond Grave, yang diterbitkan Selasa (5/1/2016), mengungkapkan selama ini ada teori lain yang jarang diungkap para sejarawan.

Dalam bukunya itu, Jameson menuliskan, Earhart adalah seorang mata-mata yang ditembak jatuh oleh Jepang (atau ditangkap setelah kecelakaan atau pendaratan darurat). Amelia ditawan saat misi memotret instalasi militer Jepang di Pasifik, demikian dilaporkan Fox News.

Amelia Earhart berdiri di depan pesawat Lockheed Electra.
Amelia Earhart berdiri di depan pesawat Lockheed Electra.

Presiden Franklin Delano Roosevelt dikabarkan mengetahui detail peristiwa ini, namun tetap memeliharanya menjadi rahasia negara. Negara tak berusaha menyelamatkannya karena presiden tidak mau penerbang perempuan diketahui khalayak telah digunakan untuk misi mata-mata.

Ketika Earhart dibebaskan pada 1945, ia kembali ke Amerika Serikat dengan identitas baru, Irene Craigmile Bolam, agar tidak mempermalukan Roosevelt, demikian tulis Jameson. Dengan nama barunya itu, Earhart hidup sebagai warga biasa dan meninggal pada1982, pada usia 86.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.