Lebih 900 Penumpang Pesawat “Terbunuh” dalam Dua Tahun Terakhir

Sebuah lembaga konsultan keselamatan dari Belanda, To70, mencatat, total kejadian fatal dalam penerbangan akibat aksi pelanggaran hukum telah meningkat dalam dua tahun terakhir. Korban yang ditimbulkannya juga tak main-main, lebih dari 900 jiwa.

Hampir 1.000 penumpang pesawat telah terbunuh akibat adanya pelanggaran hukum dunia penerbangan dalam dua tahun terakhir.

Malaysia Airlines mengalami dua kecelakaan besar dalam 24 bulan terakhir. Pertama, hilangnya pesawat MH370 bersama 239 orang di dalamnya pada Maret 2014 menjadi misteri terbesar dalam sejarah penerbangan modern.

Beberapa bulan kemudian, Malaysia Airlines sekali lagi membuat headline dalam surat kabar saat pesawatnya yang mengangkut 283 orang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ditembak jatuh rudal bikinan Rusia ketika melintas langit Ukraina bagian Timur.

Adrian Young, Konsultan Aviasi Senior To70, mengatakan, informasi mengenai pelanggaran hukum di pesawat oleh penumpang sudah cukup banyak tercover dalam pemberitaan media massa.

“Kekhawatiran utama saya justru pada cara staf bandara dan maskapai dalam memperhatikan keselamatan penumpang,” kata dia seperti dikutip express.co.uk, Rabu (5/1/2016).

Menurutnya, masih banyak bandara yang memiliki sistem kontrol yang lemah.
Kendati otoritas Mesir telah membantah, To70 meyakini teori hilangnya 224 nyawa dalam peristiwa hancurnya Metrojet dalam penerbangan dari Sharm el Sheikh, Sinai, Mesir, ke St Petersburg, Rusia, disebabkan adanya bom dalam pesawat yang dipasang teroris.

“Semua indikasi menunjukkan, ledakan pesawat itu disebabkan bahan peledak rakitan,” kata Philip Baum, editor senior di Aviation Security International.

Next: Tak Semua Akibat Terorisme

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.