Camar, Raptor dan Angsa, “Peluru Halus” di Udara yang Paling Membahayakan

    Ilustrasi burung tabrak pesawat
    Ilustrasi burung tabrak pesawat

    Burung masih menjadi musuh besar pesawat hingga saat ini. Terhitung sudah puluhan insiden tabrakan pesawat versus burung yang menyebabkan ancaman yang fatal bagi keamanan penerbangan.

    Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) pada 2007 melaporkan, telah terjadi lebih dari 5.000 serangan burung terhadap pesawat. Catatan mengejutkan juga diungkapkan Komite Burung di Amerika Serikat yang menyebutkan lebih dari 200 orang tewas di seluruh dunia akibat serangan satwa liar di pesawat sejak 1988.

    Livescience.com melaporkan, serangan burung juga pernah mengakibatkan gangguan penerbangan serius. Insiden yang nyaris mengakibatkan kecelakaan fatal ini terjadi pada 15 Januari 2009. Saat itu serangan kawanan burung angsa menimpa pesawat Airbus 320 milik US Airways dengan nomor penerbangan 1549.
    Pesawat yang membawa 150 penumpang ini harus berjibaku dan berjuang keras keluar dari serangan kawanan angsa hanya beberapa saat setelah Take off dari Bandara La Guardia, New York.
    Setelah Pilot berjuang keras, pesawat akhirnya mampu lolos dari ancaman maut. Pesawat pun melanjutkan perjalanan menuju tujuan awal ke Charlotte, New Carrolina.

    Sebenarnya, pesawat Airbus 320 ini memiliki ketahanan terhadap serangan benda asing (termasuk burung) di bagian mesin jet nya. Namun ukuran burung di wilayah Amerika Utara cukup besar bisa membahayakan mesin jet. Burung-burung ini masuk ke mesin jet secara bergerombol dan dampaknya bisa merusak kipas jumbo yang ada di mesin jet.

    Dari sekian banyak spesies burung, ada tiga jenis burung yang sangat sering menyerang pesawat. Ketiga jenis burung ini adalah, Camar, Raptor dan Angsa. Ketiga jenis burung ini juga dikenal cukup kuat saat bergerombol. Saking berbahayanya, mereka sering dijuluki “peluru halus” di udara.

    Dale Oderman, profesor teknologi penerbangan di Purdue University, Indiana mengatakan semakin besar ukuran burung akan semakin bahaya. Menurutnya, mesin jet di dalamnya terdapat kompenonen yang menyerupai pisau di kompresor. benda asing manapun yang masuk ke mesin jet otomatis akan hancur jika masuk. Namun sebaliknya jika dalam jumlah banyak dengan ukran besar bisa terjadi sebaliknya. Komponen di dalam mesin yang rusak. Jika demikian maka akan berakibat fatal.

    Oderman mengingatkan hal yang perlu dilakukan untuk mencegah kedatangan burung di sekitar wilayah take off pesawat harus mulai dpikirkan pengelola bandara. Caranya adalah dengan meminimalkan atau tidak menanam pohon di dekat area bandara. Sebab pohon akan menjadi sarang burung yang bisa sewaktu waktu menyerang pesawat.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.