Lion Air Datangkan 36 Pesawat Baru, Kebanyakan untuk Thailand

    Kerap Dibully di Medsos, Pendapatan Lion Air Tak Goyah, Tapi....

    Lion Air Group akan mendatangkan 36 pesawat baru selama tahun 2018. Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan beberapa pesawat yang akan tiba di antaranya ATR 72-600 (20 Unit) Airbus A320CEO (delapan unit), Boeing 737 MAX 8 (empat) Boeing 737 MAX 9 (sembilan).

    Edward mengatakan seluruh pesawat Boeing 737 MAX 9 yang memiliki kapasitas 200 orang akan dikirim ke Thailand. “Akan banyak yang kita buat di Thailand,” katanya.

    Pesawat itu akan dikirim langsung ke Thailand untuk mengembangkan bisnis penerbangan Thai Lion Air. Edward mengatakan akan mengembangkan banyak rute penerbangan internasional ke Bangladesh,China dan India.

    Dengan kapasitas yang besar,maskapai Thai Lion Air bisa mengembangkan target jumlah penumpang dengan baik karena Boeing MAX 9 lebih unggul dari seri sebelumnya yaitu MAX 8 dengan kapasitas kurang dari 200 orang.

    Namun secara teknologi sama,yaitu hemat bahan bakar dan daya operasional panjang hingga tujuh jam. Selain itu,Thailand memiliki kapasitas bandara yang cukup untuk menyimpan pesawat.

    Sementara Indonesia memiliki keterbatasan kapasitas di bandara eksisting, karena ruang parkir pesawat yang padat. Selain itu, bandara Indonesia tidak banyak dibuka operasional hingga malam hari, sehingga sulit dilakukan ekspansi penerbangan internasional di bandara besar karena keterbatasan slot.

    Selain empat pesawat ini, Lion Air Group masih akan kedatangan 36 pesawat jenis Airbus, Boeing, dan ATR sepanjang 2019. Airbus masih diprediksi akan datang delapan pesawat,Boeing delapan pesawat dan ATR 6 pesawat.  Tahun ini Lion Air Group juga memesan 50 unit pesawat jenis Boeing 737 MAX 10 sejak tahun lalu.

    Edward mengatakan Boeing 737 MAX 10 memiliki sejumlah keunggulan dibanding seri sebelumnya yaitu MAX 8 dan 9, yaitu kapasitas hingga 200 orang ini lebih irit bahan bakar dan tempuh setiap penerbangan juga mencapai sembilan jam.

    “Lebih unggul dari seri sebelumnya. Lebih bisa digunakan untuk penerbangan dengan jarak tempuh delapan jam,” ujarnya sebagaimana dilaporkan Antara Rabu 7 Februari 2018.

    Untuk penerbangan kelas ekonomi, operasional pesawat ini menguntungkan bagi maskapai dan penumpang karena membuat harga tiket jadi lebih murah dengan penerbangan yang efisien. Dia mengatakan pesawat tersebut untuk pengembangan rute hingga ke benua Eropa atau India.

    Jangka pendeknya, kata dia, melengkapi rute-rute eksisting yang menjadi favorit pelanggan setiap maskapai naungan Lion Air Group.  Seperti seri 737 MAX sebelumnya, 737 MAX 10 menggabungkan teknologi terbaru yaitu CFM International LEAP-1B engine, advanced technology winglet, Boeing Sky Interior, tampilan dek yang lebih besar, dan perbaikan lainnya yang memberikan kenyamanan efisiensi dan keandalan yang baik untuk meningkatkan bisnis maskapai.