Mesin Pratt & Whitney Guncang Penerbangan India

Airbus A320 tidak lepas dirundung masalah. Mesin buatan Pratt & Whitney yang diandalkan justru jadi penyebabnya. Akibatnya, banyak maskapai ketar-ketir memakai A320 baru ini. Termasuk dua maskapai asal India, IndiGo dan GoAir.

Tidak hanya maskapai, masalah ini bahkan sudah sampai ke pemerintah. Problem teknis yang dihadapi oleh pesawat neo A320 merupakan isu keamanan, kata Menteri Penerbangan Sipil India, Ashok Gajapathi Raju. Pemerintah negeri sejuta film ini bahkan meminta semua persoalan segera ditangani dan diselesaikan.

Sedikitnya delapan pesawat A320 neo dengan mesin baru milik IndiGo dan dua pesawat milik GoAir telah di-grounded karena masalah yang berkaitan dengan mesin buatanPratt & Whitney. “Jelas, kegagalan apapun adalah dalam soal mesin adalah masalah keamanan. Jadi prosedur operasional akan berubah. Yang menarik bagi maskapai untuk membeli pesawat ini adalah efisiensi bahan bakar. Tapi, efisiensi bahan bakar bisa menjadi satu faktor dan mempertaruhkan nyawa adalah faktor yang lain, “kata Raju kepada media India.

IndiGo, yang memiliki pesawat 136 neo A320 di armadanya, terpaksa membatalkan banyak penerbangan akibat kerusakan mesin. Regulator penerbangan DGCA meminta pembuat mesin dari Amerika itu untuk mempercepat pasokan mesin cadangan ke India. Ini dibutuhkan agar pesawat-pesawat yang terdampak, bisa segera diperbaiki dan dioperasikan lagi. Memarkir pesawat di hanggar akan menambah kerugian karena potensi pendapatan yang hilang.

India sendiri cukup tegas mengenai masalah ini. Mereka meminta seluruh pesawat dengan mesin yang sama untuk tidak boleh terbang. “Mengapa mereka di-grounded? Itu karena peraturan. Anda tidak ingin mengambil risiko dengan nyawa,” kata Raju.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara India memerintahkan IndiGo dan GoAir pada Februari untuk melakukan inspeksi terhadap mesin P & W setelah mereka menyelesaikan 1000 jam terbang, bukan 1.500 jam seperti yang direkomendasikan oleh pembuat mesin. P & W mengklaim mesin neo mereka lebih hemat bahan bakar 16 persen lebih banyak daripada varian sebelumnya A320 ceo. Yang diketahui kemudian, ternyata efisiensi itu berdampak pada kualitas mesin. Berbagai kerusakan ditemukan, tidak hanya di India tetapi di seluruh maskapai yang memakai pesawat seri ini di seluruh dunia.

Bulan lalu, presiden IndiGo, Aditya Ghosh mengindikasikan bahwa maskapai tersebut mungkin akan melakukan pengadaan mesin pesawat terbang dari produsen yang berbeda seperti GE. Setidaknya ada 280 pesawat A320 neo yang akan diperbaiki dengan mesin berbeda itu, dari dari total 430 pesawat yang mereka miliki.

Ghosh menyatakan bahwa pemasok mesin mereka, yaitu P & W telah melakukan beberapa perubahan desain. Mereka yakin perubahan tersebut akan dapat diimplementasikan dalam 12-18 bulan ke depan. “Kami sekarang fokus untuk mendapatkan cukup banyak mesin cadangan dari P & W sehingga problem operasional tak ada lagi,” katanya.