Rusia Masuk Sirkuit Pacu UAV

Rusia tidak mau ketinggalan. Mereka pun mengembangkan pesawat tanpa awak atau UAV berukuran menengah. Produk pertamanya, sebuah Medium-Altitude Long-Endurance (MALE) UAV belum lama dipertunjukkan ke publik di Moskow. Kronshtadt Group (KT), sebuah perusahaan swasta produsen UAV yang diberi nama Orion ini mengatakan, bahwa mereka sudah memproduksi banyak.

KT mengembangkan UAV di bawah kontrak dengan MoD Rusia yang dimenangkan pada 2011. Untuk ekspor produk ini, KT menandatangani kesepakatan dengan Rosboronexport.

Tanpa bantuan keuangan negara, KT butuh upaya mengumpulkan dana untuk menyelesaikan proyek tersebut. IFK Sistema, sebuah perusahaan yang dipimpin oleh seorang pemimpin berkuasa Rusia Vladimir Evtushenkov, memperoleh kendali penuh atas KT pada Oktober 2015. Namun kelompok bisnis ini sekarang mengalami kesulitan membayar hutangnya untuk membiayai produksi di Orion, Fregat dan produk UAV lainnya.

Versi awal Orion ini memiliki berat kotor 1.200 kg dan dirancang untuk pengintaian saja. Tapi KT menyatakan, versi bersenjata bisa saja dikembangkan. KT menyatakan bahwa selama lima tahun terakhir sejak proyek Orion dimulai, mereka berhasil membentuk tim industri yang mumpuni dan mengembangkan teknologi yang sebelumnya tidak pernah ada di Rusia. ” Sejumlah prototip telah terbang dan mereka telah membuktikan kinerja penerbangan sesuai dengan yang diiklankan,” kata CEO KT, Armen Isaakyan.

KT menjelaskan, Orion mampu membawa muatan 200 kg, mencapai ketinggian maksimum 7.500 meter atau 24.750 kaki, terbang dalam radius operasional 250 km, dan daya tahan hingga 24 jam. Orion memiliki tampilan yang mirip dengan Predator MQ-1 buatan Amerika, dengan lebar sayap diperkirakan mencapai 50 kaki dan serat karbon dengan struktur beban yang dibuat dengan menggunakan teknik ikatan difusi modern. Sistem onboard Orion hanya listrik saja, tanpa pneumatik atau hidrolika. KT tidak menjelaskan informasi tentang powerplant-nya, tetapi tampaknya mereka menggunakan diesel supercharged yang memutar baling-baling pendorong.

Orion memiliki sistem de-icing elektro-impuls dan solusi inovatif lainnya yang memungkinkannya beroperasi di area dengan kondisi iklim buas, termasuk di bagian utara Rusia yang ekstrem. Ke depannya, mungkin akan dilengkapi dengan satcom berkecepatan tinggi dengan menggunakan kamera 600 mm, antena parabola yang beroperasi pada 11-15 kHz wideband.

KT adalah perusahaan RUsia yang mempekerjakan 1.300 pegawai dan mengklaim telah berada di pasar berteknologi tinggi selama seperempat abad, dengan pengalaman 10 tahun dalam sistem udara dan maritim tak berawak. Rosboronexport yakin, akan ada permintaan untuk Orion di Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin.

Masa depan Orion kemungkinan akan diputuskan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menghadiri demonstrasi terbang Orion di balik pintu kaca tertutup. Putin memang misterius, seperti juga negara itu sendiri.