Jet Supersonik Kolaborasi Tiga Pioner

Sebuah perusahaan produsen pesawat, Aerion mendapat dukungan penuh dari Airbus Group untuk membuat pesawat supersonic ukuran sedang. Aerion bertugas menyelesaikan pekerjaan teknis yang diperlukan untuk membangun pesawat yang diberi nama AS2. Ini adalah sebuah jet ukuran sedang yang diperkirakan akan memiliki sekitar 20 tempat duduk. Jika semua lancar, diperkirakan penerbangan pertamanya akan bisa dilakukan pada 2021.

Aerion telah berhitung banyak. Perusahaan ini memperkirakan pasar jet supersonik diseluruh dunia dapat mencapai 600 pesawat selama 20 tahun. Jika angka itu bisa dicapai, diyakini ini akan menjadi era baru dalam perjalanan pesawat supersonic. Dengan desain yang lebih efisien dan ukuran kecil untuk dan kapasitas hanya 5 persen dari pesawat komersial, membuat jet supersonik ini cukup ekonomis.

Setelah eksplorasi selama dua tahun, pertengahan 2017 ini desain telah selesai dikerjakan. Aerion Corporation kemudian bekerja sama dengan GE Aviation untuk memulai proses formal untuk merancang konfigurasi mesin jet bisnis supersonik AS2 ini. “Kami telah mengevaluasi lebih dari dua lusin mesin sipil dan militer dari semua produsen mesin selama dua tahun terakhir dan percaya bahwa bekerja sama dengan GE Aviation akan membantu kami memenuhi spesifikasi menantang yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan kinerja kami, dan juga harapan tinggi pelanggan kami, “kata CEO Aerion, Doug Nichols.

Brad Mottier, Wakil Presiden dan General Manager untuk Business dan General Aviation di GE mengatakan bahwa Aerion memiliki kesempatan untuk merintis segmen baru dalam bisnis penerbangan sipil. Tujuan kerja sama ini adalah merancang pesawat supersonik pertama dalam setengah abad terakhir. “Kami menyambut visi mereka dan bersemangat untuk melanjutkan diskusi tentang konfigurasi mesin,” kata Mottier.

Bagi Aerion, tantangan untuk memproduksi pesawat ini bukan lagi ada di bidang teknologi. Mereka telah melakukan ujicoba aerodinamika dan kinerja AS2 dengan tes terowongan angin subsonik dan supersonik yang ekstensif. Pesawat ini juga telah menjalani pengujian penerbangan laminar alami aliran airfoil pada fasilitas F-15B NASA dengan kecepatan sampai Mach 2.

Aerion telah berdiskusi sejak desain awal untuk aerostruktur dan arsitektur sistem melalui kerja sama dengan Airbus Defense & Space. Mereka juga bekerja sama dengan GE Aviation untuk menentukan dan mengevaluasi konfigurasi mesin akhir. Desain pesawat ini dapat disertifikasi dan dioperasikan berdasarkan peraturan hari ini, dan di bawah peraturan yang mungkin akan dibuat untuk pesawat supersonik bertahun-tahun yang akan datang.

Kerja sama Aerion, Airbus dan GE Aviation dalam menciptakan pesawat sedang supersonik ini akan merubah peta bisnis pesawat pribadi di dekade mendatang.