Membangkitkan Concorde Dari Liang Kubur

Jet supersonic Concorde sudah lama dikubur. Suaranya terlalu menggelegar hingga hanya bisa terbang di atas laut. Operasionalnya tinggi, meski bisa ditutup dengan kelebihan utamanya: kecepatan. Sebuah kecelakaan maut mengakhiri karir pesawat produk kerja sama Perancis-Inggris itu.

Tapi yang berlalu kadang bikin kangen. Begitupun Concorde. Orang bahkan sudah berani bilang bahwa era supersonik sudah kembali.  Di seluruh dunia, perusahaan dan organisasi kedirgantaraan, termasuk NASA, sedang mengembangkan teknologi yang memungkinkan penumpang sekali lagi terbang lebih cepat daripada kecepatan suara. Produk pertama dari jenis pesawat baru ini kemungkinan bisa terbang awal tahun 2020-an.

Kita tahu, pada 2003 Concorde pensiun. Pesawat ini mulai beroperasi pada 1976 namun tak bisa lancar karena dihempas banyak kendala. Terutama soal suaranya yang seperti halilintar. Karena hanya boleh memakai kecepatan aslinya diatas laut, hanya dua maskapai yang memakaikan, yaitu British Airways (BA) dan Air France pada penerbangan transatlantik.

Yang kangen dengan Concorde antara lain adalah Doug Nichols, CEO Aerion. Perusahaan ini sedang mengembangkan teknologi untuk menciptakan generasi baru pesawat supersonik yang praktis dan efisien. Menurut Nichols, perusahaan penerbangan yang dipimpinnya ada di garda depan kebangkitan supersonik. Pada awalnya, jet baru memang akan terbatas pada perjalanan supersonik di atas lautan, tapi semua akan berubah. “Perusahaan-perusahaan Aerospace, NASA dan institusi lainnya meneliti cara untuk mengurangi ledakan sonik, dan dari waktu ke waktu, mungkin 10 sampai 20 tahun, solusi akan muncul,” kata Nichols.

Di pihak lain ada Ben Lord, ketua Save Concorde Group. Ben tidak percaya pad klaim bahwa Concorde adalah pesawat yang menciptakan kerugian. Menurutnya, itu penilaian yang tidak adil. “Ini mengganggu saya ketika mendengar bahwa Concorde mengalami kegagalan finansial. Dalam enam bulan terakhir operasinya, BA menghasilkan keuntungan bersih 54 juta poundsterling hanya dari lima pesawat,” kata Ben.

Club Concorde telah mengumpulkan 40 juta pounds, dengan tambahan 120 juta pounds lagi untuk membantu mengembalikan Concorde ke armada BA. Semua percaya, jika Concorde diberi kesempatan, dia akan mampu berkompetisi. Apalagi, generasi baru pesawat supersonik yang lebih kecil dan lebih efisien sedang dikembangkan. Semua ini akan memenuhi pasar bisnis yang menguntungkan.

Ketika semua perbaikan teknologi itu sudah diraih, pesawat supersonik akan dapat terbang di atas daratan. Dengan demikian, maskapai pemakainya akan mampu membuka lebih banyak rute. Ini akan meningkatkan daya tarik jet supersonic.