Penerbangan Lumpuh, Maduro Tawarkan Pesawat Kepresidenan

Venezuela benar-benar kejepit. Belakangan demo hampir tidak hari digelar rakyat disana. Temanya macam-macam, mulai kesehatan, pendidikan sampai soal pemilu. Pokoknya mereka sudah jenuh dengan Presiden Nicolas Maduro. Pokoknya, kata para demonstran itu, Maduro harus turun.

Problemnya, situasi tidak kondusif itu membuat banyak maskapai lari menjauh. Penerbangan ke Venezuela anjlok, karena maskapai tidak mau ambil resiko apapun, terutama soal keamanan dan kelangsungan bisnis. Duit sejumlah maskapai AS saja sampai saat masih beku di bank-bank di Venezuela. Pemerintah setempat tidak mau mencairkan dana itu.

Buntutnya banyak. Orang Venezuela tidak lagi punya banyak pilihan penerbangan. Jadwal juga tidak setiap hari ada. Belum lama, para atlet negara itu mengeluh, mereka tidak bisa mengikuti kompetisi di luar negeri, karena tidak ada pesawat yang tersedia untuk mengangkut mereka.

Maskapai ramai-ramai cabut. Landasan Bandara di Caracas tak sesibuk dulu. Ruang tunggu bandara pun sepi tanpa penumpang. Hanya ada satu dua penerbangan, membuat tiket terlalu mahal dan penumpang tak bisa membelinya.

Maduro tak kehilangan akal. Akhin pekan kemarin, dia menawarkan pesawat kepresidenan ke atlet nasional yang harus mengikuti kompetisi di luar negeri. Maduro tidak mau, atlet kehilangan prestasi mereka karena kurangnya penerbangan komersial dari negara yang terkena krisis itu.

“Jika mereka tidak dapat mengelola (penerbangan) karena para penyabot, pesawat kepresidenan tersedia untuk tim nasional untuk membawa mereka ke manapun di dunia,” kata Maduro di televisi pemerintah.

Kata-kata penyabot atau pelaku sabotase itu sering sekali keluar dari mulut Maduro. Pemimpin kiri itu memang terus menerus menuduh oposisi politik menyabotase ekonomi negara tersebut bekerja sama dengan Amerika Serikat.

Sementara dari sudut pandang bisnis, yang terjadi sebenarnya adalah karena beberapa maskapai asing besar, tertekan oleh kontrol mata uang dan ketidakamanan yang meningkat di Venezuela. Mereka akhirnya menangguhkan atau mengurangi layanan dan membuat penerbangan keluar sedikit dan mahal sekali.

Tim bola voli nasional, anggar dan softball nasional baru-baru ini merasakan pengaruhnya. Mereka kehilangan poin penting karena tidak dapat berkompetisi di negara lain.

Maduro mengatakan bahwa dia bisa saja melakukan perjalanan ke darat, dengan sepeda motor atau keledai, jika perlu, “Tapi tim nasional kita tidak boleh ketinggalan dalam kompetisi internasional,” ujarnya penuh semangat.