ARFITA DWI PUTRI: Punya Kisah Buruk Lost in Beijing

ARFITA DWI PUTRI: Punya Kisah Buruk Lost in Beijing

Pramugari Garuda Indonesia Arfita Dwi Putri pernah mengalami pengalaman buruk sekaligus konyol saat menjalani duty ke China. Dia menyebut kisahnya itu Lost in Beijing. Simak kisah lengkap pramugari yang kini tengah menjalin asmara dengan pemain peran Yama Carlos itu.

Pramugari Garuda Indonesia yang sejak 2013 sudah menjadi Senior Flight Attendant ini menceritakan, peristiwa itu sebenarnya terjadi sudah sangat lama, sekitar pertengahan 2012. Saat kejadian, Fita tergolong masih anak bawang. Baru dua tahun ia menjalani profesi pramugari.

“Buat saya pengalaman ini mengerikan tapi juga lucu. Jadi tidak akan pernah saya lupakan,” kata dara yang pada Juli 2016 lalu baru saja berulangtahun ke-24 itu, kepada flightzona.com, belum lama ini.

Waktu itu, Fita, demikian dara asal Bekasi ini akrab disapa, sedang bertugas menjalankan flight ke Beijing, Tiongkok. Selain menjalankan duty dari maskapai tempat ia bekerja, Fita juga membawa misi membawa barang titipan temannya.

“Begitu sampai di hotel, saya hanya istirahat beberapa jam lalu saya siap-siap pergi ke sekolah anak teman saya. Teman saya ini menitipkan sesuatu untuk anaknya yang sekolah di Beijing,” ungkapnya.

Temperatur udara di luaran saat itu sangat rendah, sekitar -5 derajat celcius. Beberapa bagian jalan raya dan bangunan permukiman dilekati salju. Hari sudah sore saat ia menjalankan misi dari temannya itu.

Dengan cuaca yang ekstrem seperti itu, Fita sebenarnya sangat malas keluar dari hotel. Tapi karena sudah menyanggupi untuk menolong, anak kedua dari tiga bersaudara itu tetap pergi menjalankan misi tersebut.

Singkat cerita, Fita berhasil ke tempat tujuan dengan taksi dan memberikan barang titipan tersebut. Tak mau berlama-lama ia langsung pamit pulang karena hari sudah mulai gelap.

Dari sinilah pengalaman buruknya bermula. Hampir sebagian besar warga di Beijing tak mampu berbahasa Inggris. Termasuk sopir taksi sekalipun.

Saat mendapatkan taksi dan meminta sopir mengantarkan kembali ke hotel, Fita menunjukkan card case hotel tempat ia tinggal. Kebetulan di card case itu terdapat denah kecil yang menunjukkan lokasi hotel. Tak disangka, driver taksi itu menolak, tidak mau mengantar Fita. “Entah alasannya apa, saya tidak mengerti karena ia menggunakan bahasa mandarin,” kisah Fita.

Dia pun terpaksa turun mencari taksi lainnya. Ternyata tak mudah mendapat taksi. Dia sampai menggigil kedinginan karena menunggu taksi di luar ruang. Apesnya, begitu dapat taksi, untuk yang kedua kalinya Fita kembali ditolak si sopir. Taksi ketiga, lagi-lagi ditolak. Fita menjadi sangat panik.

“Saya menangis dan memohon-mohon kepada sopir taksi agar mau mengantarkan saya pulang. Hari sudah malam, saya mulai ketakutan dan putus asa karena saya sendirian dan sangat kedinginan. Saya tidak tahu bagaimana harus meminta tolong. Mereka [warga Beijing] sangat susah diajak berkomunikasi.”

Tangisan dan rengekan dara manis ini ternyata tak meluluhkan hati si sopir yang tetap berkukuh menolak mengantar Fita. Sopir itu malah menyuruh Fita turun dari mobil.

Arfita Dwi Putri-Yama Carlos
Tangisan dan rengekan Fita tak berhasil meluluhkan hati sopir taksi. Barangkali jadi lain cerita jika saat itu sopir taksinya seorang pria seperti Yama Carlos. (facebook.com/arfitadwiputri)

Akhirnya di pinggir jalan Fita pun luntang-lantung, terus berdoa dalam hati agar bisa melewati malam dengan selamat. Dia kembali berusaha, mencoba mencari security meminta pertolongan. Namun lagi-lagi terkendala kemampuan berbahasa.

“Mereka semua tidak mengerti apa yang terjadi dengan saya. Saya justru dibawa entah kemana dan mereka sibuk menelepon. Kondisinya saat itu saya sudah tidak bisa lagi merasakan telapak tangan dan kaki saya. Di luar sangat dingin.”

Beberapa lama kemudian, security lain ikut berdatangan merubung Fita. Mereka lalu memutuskan mengantarnya ke sebuah restoran. “Di tengah kekalutan, saya mengucap syukur karena dibawa ke tempat yang hangat. Saya dikasih minuman hangat yang akhirnya bisa membuat saya tenang dan bisa berpikir,” kenang Fita.

ARFITA DWI PUTRI
Pembaca bisa membayangkan sendiri bagaimana ketika Fita menangis dan merengek-rengek kepada sopir taksi minta diantarkan kembali ke hotel tempat ia menginap. (Facebook/Arfita)

Sekitar setengah jam Fita menunggu di dalam restoran tersebut. Salah satu pegawai restoran ternyata sedikit mengerti bahasa Inggris. Fita pun meminta tolong kepadanya untuk menghubungi pihak hotel. Pegawai itu pun melakukannya.

Akhirnya Fita berhasil terhubung dengan station manager maskapai penerbangan yang bertanggung jawab atasnya. Mereka bertanya bagaimana kondisi dan posisi Fita. Di saat itulah tangisnya meledak. “Saya menangis lagi di telepon. Saya kira saya tidak bisa kembali lagi ke hotel sedangkan besok paginya saya sudah harus menjalankan flight kembali ke Jakarta. Mereka meminta saya tetap tenang, mereka hampir minta bantuan polisi. Namun dari pihak restoran, dengan kebaikan hatinya mencoba untuk menyelamatkan saya.”

Arfita-Dwip-Bearstown Snow Resort-Seoul-South Korea
Fita berfoto di Bears Town Ski Resort, Seoul, Korea Selatan. Fita memang kedapatan jatah untuk mendampingi penumpang Garuda Indonesia rute-rute internasional. (Instagram/Arfitadwip)

Tiga orang dari pihak restoran, ternyata baik hati. Mereka bersedia mengantar Fita pulang menggunakan mobil pribadi. Fita pun diantar kembali ke hotel dengan selamat.

“Betapa bahagia dan leganya perasaan saya saat melihat gedung hotel tempat saya menginap. Begitu sampai, mereka bertiga ikut menemani saya hingga ke depan kamar. Saya sangat terharu dan berterimakasih kepada mereka, saya tertawa sambil menangis dan mereka semua memeluk saya sebagai tanda perpisahan,” kata lulusan pendidikan pramugari GA Batch 373 itu.

Begitu masuk kamar, telepon di kamar berbunyi berkali-kali. Semua telepon itu berasal dari staff, captain dan juga flight service manager Fita yang sudah sangat mengkhawatirkan si gadis yang hampir hilang di kota dengan penduduk terpadat di Tiongkok itu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.