Lebih Telatan Mana, Maskapai Indonesia atau AS?

meraba-raba pria lain dalam penerbangan Hawaiian Airlines

Kementerian Transportasi Amerika Serikat baru saja merilis data maskapai paling buruk dalam catatan perjalanan di antara 13 maskapai yang ada di negeri itu.

Dari rilis Kementerian Transportasi tersebut terungkap Spirit Airlines menjadi maskapai terburuk pada 2015. Maskapai penerbangan murah ini merupakan salah satu maskapai yang mendapat keluhan paling besar dari konsumen di Negeri Paman Sam tersebut.

Dilansir CNBC pada Kamis (19/2/2016) lalu, diumumkan bahwa sebanyak 11,73 dari 100.000 penumpang mengeluhkan performa maskapai ini. Angka keluhan ini jauh lebih tinggi dari rata-rata angka keluhan di seluruh maskapai sebanyak 1,9 dari 100.000 keluhan. Keluhan terhadap Spirit Airlines juga meningkat 47% dari keluhan yang mereka terima pada tahun sebelumnya.

Padahal secara keseluruhan, on time arrivals di industri penerbangan AS justru membaik. Spirit Airlines tercatat menjadi maskapai paling banyak terlambat. Pun begitu, on time performance maskapai itu masih mencatat angka 68,98%.

Di atas Spirit ada maskapai Frontier yang mencapai 73,23%. Maskapai Hawaiian sebagai maskapai paling tepat waktu di Amerika Serikat dengan angka ketepatan 88,4% sepanjang 2015 lalu, disusul Alaska Airlines (86,42%), dan Delta (85,89%).

OTP terendah di AS masih berada di angka persentase di atas 65%. Bandingkan dengan di Indonesia yang OTP terendahnya di bawah 40%.

Secara keseluruhan angka on time performance (OTP) seluruh maskapai di Amerika mencapai 79,92%. Lalu bagaimana jika dibandingkan dengan Indonesia?

Untuk ukuran daerah yang jarang tantangan gangguan cuacanya tak sebanyak di AS, OTP maskapai di Indonesia terpaut jauh dari Amerika Serikat. Pada periode Juli – Desember 2015 tingkat OTP 15 maskapai mencapai 77,16%, dari total penerbangan yang tercatat Kementerian Perhubungan sebanyak 356.621 penerbangan.

Tiga maskapai dengan tingkat OTP paling kecil adalah Trigana Air (45,74%) Susi Air (34,96%) dan Travel Express (33,28%). Bandingkan dengan di AS yang OTP terkecilnya saja masih di atas 65%.

Adapun untuk maskapai paling tepat waktu, Indonesia boleh berbangga. Tiga posisi teratas paling tepat waktu ditempati Batik Air (91,21%), Nam Air (90,61%) dan maskapai pelat merah Garuda Indonesia Tbk (85,82 %). Jika dibandingkan dengan tiga paling atas di AS, OTP Indonesia masih unggul.

Dari keseluruhan OTP, Kementerian Perhubungan menyatakan faktor teknis operasional seperti kondisi bandar udara (di luar manajemen maskapai), bandara tidak dapat digunakan, keretakan landasan pacu, keterlambatan pengisian bahan bakar, dan terjadinya antrean pesawat yang akan take off maupun landing di bandara menyumbang hingga 32,75% dari seluruh perjalanan yang telat.

Selanjutnya faktor non teknis operasional seperti keterlambatan kru pesawat, keterlambatan katering, keterlambatan karena menunggu penumpang yang akan check in, ketidaksiapan pesawat dan keterlambatan penanganan di darat menyumbang 49,63%. Hanya 15,84% yang disebabkan peristiwa non teknis seperti cuaca.

Baca Juga:

Wow…Ketepatan Waktu Batik Air Kalahkan Garuda Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.